Blog

  • SURGA KECIL MALUKU PANTAI ORA

    SURGA KECIL MALUKU PANTAI ORA

    Pantai Ora adalah suatu pantai yang terletak Pulau Seram, kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, Maluku, Indonesia. Pantai yang berlokasi di ujung barat teluk Sawai ini berada di sebelah Desa Saleman dan Desa Sawai, di tepi hutan Taman Nasional Manusela. Pantai Ora memiliki karakteristik pantai yang berpasir putih dengan air yang sangat jernih dan tenang dengan kekayaan terumbu karang, ikan dan aneka ragam biota laut lainnya. Pantai Ora dan negeri Sawai merupakan objek wisata di teluk Sawai yang setiap tahunnya dapat menyedot sekitar 500 wisatawan dari dalam dan luar negeri (2013). Pantai Ora memiliki resor penginapan yang mengambang di atas pantai. Sementara di Desa Sawai terdapat pondok wisata yang berada di antara pemukiman penduduk yang juga terapung di pantai. Berbagai kegiatan wisata yang dapat dilakukan di Pantai Ora antara lain wisata alam, wisata tirta, selam permukaan, selam, wisata kuliner, jelajah gua dan fotografi

    Geografis

    Pantai Ora terletak di kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Indonesia. Secara geografis Kabupaten Maluku Tengah pada umumnya beriklim laut tropis dan iklim musim. Hal ini disebabkan karena Maluku Tengah dikelilingi oleh laut yang luas, maka iklim laut tropis di daerah ini berlangsung seirama dengan iklim musim yang ada

    Wilayah Pantai Ora tidak memiliki daratan yang luas, karena daratan berupa tebing atau bukit batu yang cukup curam, walaupun bisa didaki. Alam di sekitar Pantai Ora dibentuk oleh tebing-tebing Sawai yang menjulang, hutan tropis dan rangkaian pegunungan yang merupakan kawasan Taman Nasional Manusela. Tebing dan teluk Sawai yang mengelilingi pantai Ora terbentuk dari proses tektonik pada zaman purba dimana kawah vulkanik yang terbentuk kemudian terendam air laut menjadi Teluk Sawai.  Ora sendiri cukup kecil, karena di sekeliling kawasan teluk tersebut, selain terdapat Pantai Ora juga terdapat pantai-pantai lain sebagai tempat wisata, seperti Mata Air Belanda, dan Bukit Batu

    Penduduk

    Pantai Ora bersebelahan dengan dua desa, yaitu Desa Saleman dan Desa Sawai. Kedua negara tersebut juga lazim disebut sebagai Negeri yang artinya negeri adat. Desa Saleman dan Sawai berada di Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah.

    Desa Sawai memiliki luas 15 hektar, dengan penduduk 4000 jiwa. Desa Sawai merupakan negeri penyangga Taman Nasional Manusela yang memiliki luas 189.000 hektar. Desa Saleman adalah negeri adat sekaligus negeri wisata yang dipimpin oleh kepala negara dan kepala adat. Sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani dan nelayan.

    Pantai Ora, negeri Saleman dan negeri Sawai berada di teluk Sawai yang merupakan wilayah Seram Utara dan Seram Utara Barat. Secara umum penduduk asli pulau Seram adalah suku Alifuru yang berada di pegunungan namun terdapat juga suku-suku primitif lain seperti suku Naulu yang bermukim di pedesaan di Seram Utara. Namun demikian sekarang telah banyak pendatang dari berbagai pulau di sekitarnya, terutama suku bangsa Tionghoa dan Arab.

    Lingkungan Hidup

    Pantai Ora terletak di tepi hutan Taman Nasional Manusela yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati, diantaranya tumbuhan seperti tancang (Bruguiera sexangula), bakau (Rhizo acuminate), ketapang (Terminalia catappa), meranti (Shorea selanica). Sementara untuk jenis burung diantaranya terdapat burung kasturi ternate (Lorius garrulous), nuri tengkuk ungu/nuri kepala hitam (L. domicella), kakatua Seram (Cacatua moluccensis).

    Keindahan pantai Ora dengan pasir putih dan air laut yang jernih mencerminkan panorama laut dengan keanekaragaman warna terumbu karang. Keanekaragaman biota laut Ora diantaranya ikan kaisa, losi, samanda, gaca, sikuda, ikan tato, kaluna, ikan singaro. Terumbu karang yang terdapat di sekitar Ora umumnya adalah terumbu karang dengan kontur tipe landai, karena lautnya yang dangkal. Ketika surut hamparan terumbu karang dapat dilihat tanpa harus menyelam. Bulu babi (Sea urchin – Echinoidea) dan bintang laut berduri (Acanthaster planci)masih banyak terdapat di laut sekitar Pantai Ora. Bintang laut berduri selain berbahaya juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan terumbu karang.

    Pariwisata

    Pantai Ora merupakan satu tujuan wisata alam di Maluku, Indonesia yang telah menarik minat banyak wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Keindahan pantai yang banyak disebut sebagai surga duniawi, seringkali disandingkan dengan keindahan pantai di Maladewa, Pantai Boracay di Filipina atau Pantai Bora-Bora di Samudera Pasifik. Meski relatif baru terkenal sebagai tujuan wisata namun kegiatan wisata di Ora dan sekitarnya tercatat telah menyedot sekitar 500 wisatawan setiap tahunnya dan terus bertambah. Wisatawan luar negeri terbanyak berasal dari Belanda, Amerika Serikat dan Jepang.

    Keunggulan Ora adalah pasirnya yang putih bersih, air laut yang berwarna biru dan jernih, serta kekayaan terumbu karang dan biota lautnya. Eksotisme Ora yang belum banyak tersentuh tangan manusia ini merupakan potensi besar untuk dapat dikembangkan sebagai tempat wisata unggulan di Indonesia.

    Untuk aktivitas turisme, para wisatawan dapat menikmati aktivitas selam permukaan dan menyelam. Wisatawan tidak perlu menyelam terlalu dalam, bahkan di kedalaman 2-3 meter pun, kecantikan dan keindahan berbagai terumbu karang dan ikan kecil dapat dinikmati di bawah laut Pantai . Kegiatan selam permukaan juga dapat dilakukan di lokasi yang berdekatan dengan tebing, yang menjadi hal yang langka dan mengasyikan.

    Selain selam permukaan, masih banyak aktivitas lain yang dapat dilakukan di Pantai . Berkunjung ke Taman Nasional Manusela yang terletak di belakang Ora Beach Resort, dapat menjadi salah satu opsi menarik. Di Taman Nasional Manusela ini terdapat sekitar 117 spesies burung, di mana 14 diantaranya merupakan spesies endemik, seperti nuri bayan, kasturi tengkuk-ungu, raja udang, dan kakatua Maluku. Para wisatawan dapat menggunakan perahu bermotor atau kapal nelayan untuk menikmati pemandangan di sekitar Taman Nasional Manusela. Wisatawan juga dapat berkeliling (island hopping) ke beberapa pulau kecil di Teluk Sawai dengan menggunakan perahu. Ada Pulau Sawai, Pulau Raja, Pulau Kelelawar, Pulau Tujuh, Pulau Tengah, dan Pulau Sapalewa. Untuk mengelilingi pulau-pulau ini diperlukan waktu hanya sekitar 30 menit saja. Selain itu, para wisatawan juga dapat mengunjungi mata Air Belanda (Dutch springs) yang berupa sungai kecil yang mengalir dari gunung dan bermuara di pantai Teluk Saleman. Mata air ini dinamakan Mata Air Belanda karena dulu Belanda menemukan sumber mata air di tepi pantai yang airnya dingin dan rasanya tawar. Menikmati suasana di sekitar mata air ini ditemani tegukan air kelapa menjadi pengalaman yang menyenangkan.

    Para wisatawan yang berkunjung ke Ora juga dapat menikmati tinggal di penginapan rumah panggung kayu yang eksotis. Terdapat berbagai resort yang menyediakan penginapan berbentuk rumah panggung kayu yang diantaranya langsung dibangun di atas air.

     

    Cara mencapai pantai Ora

    Untuk mencapai Pantai Ora dari Jakarta, perjalanan udara dilakukan menuju Kota Ambon. Beberapa penerbangan komersial Indonesia menawarkan beberapa alternatif jadwal penerbangan Jakarta—Ambon.

    Dari kota Ambon, pintu menuju Pantai Ora adalah Pelabuhan Hulnara, Tulehu. Di pelabuhan yang lebih dikenal Pelabuhan Tulehu ini terdapat feri dengan kapasitas penumpang 350 kursi menuju pelabuhan Amahai, pulau Seram dengan jadwal 2 (dua) kali pada setiap harinya. Tulehu—Amahai pukul 09.00 dan 16.00 Senin—Sabtu, sementara hari Minggu hanya satu kali perjalanan pukul 11.00. Untuk jadwal kembali Amahai—Tulehu, pukul 08.00 dan 14.00 Senin—Sabtu, sementara hari Minggu 15.00.

    Dari pelabuhan Amahai hingga saat ini belum ada transportasi umum menuju pelabuhan Desa Saleman yang menghubungkan dengan Pantai Ora. Alternatif transportasi darat dari Pelabuhan Amahai menuju Desa Saleman adalah melalui trans Seram (sewa kendaraan). Waktu tempuh perjalananan Amahai—Desa Saleman melalui Trans Seram sekitar 2,5 jam dengan menyusuri wilayah kota Masohi dan wilayah Teon, Nila, dan Serua (TNS) serta melewati liku-liku jalur pegunungan yang indah dan wilayah Taman Nasional Manusela. Setelah mencapai pelabuhan Desa Saleman, perahu bermesin kecil sekitar 15 menit akan mengantarkan wisatawan menguak keindahan Pantai Ora yang tersembunyi. Bagi penduduk setempat, dari negeri Saleman menuju Pantai Ora dapat dilakukan dengan jalan kaki menyusuri tebing dengan jalan setapak di pesisir Teluk Sawai.

     

    10 Potret Pantai Ora di Maluku Tengah, Indahnya Bak Cuilan Surga

    Pantai Ora berlokasi di Pulau Seram dan masuk ke dalam area Taman Nasional Manusela. Tempat ini mempunyai ciri khas yang berupa pasirnya yang putih dan perairannya yang begitu jernih.

    1. Pantai Ora terletak di Jl. Kabupaten, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah
    2. Banyak yang menyebut bahwa Pantai ora tak kalah menawan dengan pantai-pantai di Maldives Boracay di Filipina atau Bora-Bora di Samudera Pasifik.
    3. Selain itu, banyak juga yang mengatakan tak kalah indah dengan Pantai Boracay di Filipina atau Pantai Bora-Bora di Samudra Pasifik
    4. Terdapat penginapan di sekitar pantai dengan konsep resort kayu dan mengapung di atas air

           5. Wisatawan dapat melakukan banyak kegiatan di Pantai Ora

    1. Misalnya saja snorkeling, diving, camping, olahraga pantai, hunting foto, wisata kuliner, dan wisata budaya
    2. Wisatawan bisa pula menjadikannya lokasi honeymoon
    3. Mereka akan dimanjakan dengan pesona beragam terumbu karang dan ikan kecil di bawah laut Pantai Ora
    4. Di samping itu, mereka berkesempatan melihat nuri bayang, kasturi tengkuk-ungu, raja udang, dan kakatua Maluku
    5. Suasananya begitu mengesankan dan sekaligus menenangkan
  • Indahnya Pantai Nihiwatu

    Indahnya Pantai Nihiwatu

    Provinsi Nusa Tenggara Timur

    Pantai Nihiwatu Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah sebuah provinsi yang terletak di sebelah tenggara Indonesia yang berbatasan dengan Laut Flores di sebelah Utara, Samudra Hindia di sebelah Selatan, Timor Leste di sebelah timur dan Provinsi Nusa Tenggara Barat di sebelah Barat. Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi kepulauan yang terdiri atas 1.192 pulau yang sebagian besar pulau tersebut tidak berpenghuni. Lima pulau besar di NTT dikenal dengan nama ‘Flobamorata’ yang terdiri atas Pulau Flores, Sumba, Timor, Alor dan Lembata.

    Provinsi yang sebelumnya memiliki nama ‘Provinsi Sunda Kecil’ ini resmi menjadi provinsi pada tahun 1958 berdasarkan UU Nomor 64 tahun 1958. Dalam peraturan tersebut, NTT dipecah menjadi tiga provinsi yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Bali. Pada awal diresmikannya NTT menjadi provinsi, wilayah administratif NTT terdiri atas 12 daerah Kabupaten/Kota. Jumlah ini terus bertambah hingga pada tahun 2019 wilayah administratif NTT terbagi atas 21 Kabupaten dan 1 Kota. Satu-satunya kota di NTT yaitu Kota Kupang, ibukota provinsi NTT yang berada bagian barat Pulau Timor.

    Provinsi dengan satwa endemik Komodo ini memiliki luas wilayah darat seluas 47.931,54 km2. Berdasarkan data BPS tahun 2020, jumlah populasi di Provinsi NTT mencapai 5.325.566 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 111 jiwa per km2. Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, penduduk dengan jenis kelamin perempuan lebih tinggi daripada laki-laki terutama dengan rasio jenis kelamin di Provinsi NTT tahun 2020 sebesar 98,19 persen.

    Nihiwatu pantai terindah di NTT

    Sumba Barat – Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki banyak kabupaten yang menyimpan keindahan alam luar biasa, salah satunya Sumba Barat. Kabupaten ini memiliki sebuah pantai yang terkenal yakni Pantai Nihiwatu.

    Pantai Nihiwatu menjadi peringkat ke-17 dari 100 kategori pantai terbaik di dunia dan satu-satunya pantai di Indonesia yang menjadi pantai terbaik di Asia versi CNN

    Daya Tarik Pantai Nihiwatu

    Air laut di Pantai Nihiwatu sangat bersih dan jernih dengan pasir putih yang halus dan cerah. Lokasinya yang jauh dari keramaian membuat pantai ini kurang terjangkau dan terjaga keasliannya.

    Pantai ini termasuk privat beach yang dikelola oleh Resort Nihiwatu yang merupakan sebuah resort bertaraf internasional sehingga hanya tamu resort yang diperbolehkan mengakses pantai ini dengan tarif yang cukup tinggi per malamnya.

    Meskipun demikian, pantai ini menjadi tempat yang menyenangkan untuk menikmati matahari terbenam. Ada juga kuda liar Sumba yang semakin menambah daya tarik pantai ini. Ada juga kuda jinak yang bisa ditunggangi oleh pengunjung untuk berkeliling area pantai.

    Ombak di pantai ini sangat kuat dan cepat, sehingga dikenal dengan sebutan Left God Waves. Ini menjadikannya tantangan besar bagi para peselancar yang menginginkan pengalaman selancar yang menantang. Selain selancar, pantai ini menawarkan berbagai aktivitas lain, seperti snorkeling, memancing, berlayar di Teluk Pantai Konda Maloba, naik kuda, birdwatching, dan bersepeda.

    Pantai Nihiwatu benar-benar eksklusif dan privat, keindahannya hanya dapat dinikmati oleh tamu Resort Nihiwatu. Untuk menikmati panorama pantai yang dihuni oleh kuda liar ini, diperlukan usaha ekstra.

    Lokasi Pantai Nihiwatu

    Pantai Nihiwatu terletak di Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, NTT.

    Jam Operasional Pantai Nihiwatu

    Pengunjung yang menginap di Resort Nihiwatu dapat mengunjungi Pantai Nihiwatu kapan saja karena pantai ini selalu buka kapan saja untuk pengunjung Resor ini.

    Harga Tiket Pantai Nihiwatu

    Untuk masuk ke Pantai Nihiwatu, pengunjung perlu menyiapkan uang sebesar Rp 15.000 untuk weekday maupun weekend. Namun perlu diingatkan kembali bahwa pantai ini hanya dapat dimasuki oleh pengunjung yang telah memesan kamar di Resort Nihiwatu yang memiliki harga fantastis dari belasan hingga ratusan juta.

    Rute Menuju Pantai Nihiwatu

    Untuk mengunjungi Pantai Nihiwatu, Anda harus terbang ke Bandara Umbu Mehang Kunda di Waingapu, NTT. Bandara ini merupakan pintu gerbang menuju wilayah Sumba Barat, tempat Pantai Nihiwatu berada.

    Setelah tiba di Bandara Umbu Mehang Kunda, perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan darat menuju Pantai Nihiwatu, yang diperkirakan memakan waktu sekitar kurang lebih 2 jam. Pastikan Anda menyewa mobil atau menggunakan layanan transportasi yang tersedia untuk mencapai pantai tersebut.

    Setibanya di Sumba Barat, Anda harus mengikuti petunjuk arah menuju Pantai Nihiwatu. Pantai ini berada sekitar 30 km dari Kota Waikabubak. Meskipun lokasinya terpencil dan memerlukan perjalanan yang cukup panjang.

    Pantai Nihiwatu dikelola oleh Resort Nihiwatu, sebuah resort internasional. Untuk menikmati keindahan Pantai Nihiwatu, Anda harus memesan kamar di Resort Nihiwatu terlebih dahulu, karena hanya tamu resort yang diperbolehkan mengakses pantai ini, dengan adanya penjagaan ketat.

    Pesona Keindahan Pantai Nihiwatu, Disebut Pantai Terbaik di Asia

    1. Pantai Nihiwatu berada di arah 30 KM dari Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

     

    1. Wisata alam ini berada di peringkat ke 17 dalam urutan 100 pantai terbaik di dunia

     

    1. Wisata alam ini menjadi satu-satunya pantai di Indonesia yang terpilih menjadi pantai terbaik di Asia

     

    1. Destinasi wisata ini terlihat begitu sempurna walaupun memerlukan waktu tempuh yang cukup panjang untuk mencapainya

     

    1. Namun semuanya akan terbayarkan dengan perairannya yang jernih, pasirnya yang bersih, dan pemandangan sunset yang terlihat sangat memukau

     

    1. Pantai ini menjadi salah satu tujuan para peselancar kelas dunia untuk mencoba keganasan ombak pantai

     

    1. Mereka memberikan julukan kepada pantai ini dengan sebutan “God’s Left”

     

    1. Lokasinya mempunyai kondisi yang sepi dan nyaman sehingga sangat cocok bagi yang ingin menyendiri dan menikmati keindahan pantai

     

    1. Hal tersebut karena letaknya yang jauh dari keramaian kota dan belum terjamah modernisasi yang ada di Indonesia

     

    1. Tempat ini sekarang dikelola oleh sebuah resort internasional yang bernama Resort Nihiwatu

    Keindahan Pantai Nihiwatu

    Pantai , yang terletak di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu destinasi pantai terindah di dunia. Berikut adalah beberapa keindahan dan keunikan Nihiwatu yang menjadikannya surga tersembunyi:

    1. Pasir Putih yang Lembut

    Pantai , terkenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, menampilkan hamparan pasir putih yang lembut dan bersih yang meluas sepanjang pantai.

    Pasirnya yang halus dan bersih memberikan pengalaman berjalan yang menyenangkan bagi setiap pengunjung, sementara kelembutan teksturnya menambah daya tarik alami pantai ini. Dengan setiap langkah di atas pasir, pengunjung dapat merasakan kenyamanan yang luar biasa, yang hanya dapat ditemukan di Nihiwatu.

    Kombinasi antara keindahan alam yang memukau dan pasir putih yang lembut ini menciptakan suasana yang menenangkan dan memikat bagi para pelancong yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang autentik.

    2. Air Laut yang Jernih dan Biru

    Air laut di Pantai Nihiwatu begitu luar biasa dengan kejernihan yang memukau, menampilkan gradasi warna biru yang sangat memesona. Ketika kamu memandang ke dalamnya, kamu akan melihat keindahan bawah laut yang tak tertandingi.

    Kejernihan air ini tidak hanya memperindah pemandangan, tetapi juga menciptakan pengalaman snorkeling dan diving yang tak terlupakan.

    Melihat terumbu karang yang indah dan berbagai jenis biota laut yang hidup di bawah permukaan air yang bening seperti kaca adalah momen yang akan terus terkenang dalam ingatan kamu. Tidak heran jika Pantai Nihiwatu menjadi surga bagi para penggemar olahraga air dan pecinta keindahan alam bawah laut.

    3. Ombak yang Menantang

    Pantai Nihiwatu telah mendapatkan reputasi sebagai destinasi surfing yang luar biasa di tingkat global. Kondisi ombaknya yang besar, kuat, dan konsisten tidak hanya menarik perhatian para peselancar profesional dari berbagai belahan dunia, tetapi juga menjadi daya tarik utama bagi pecinta olahraga air, terutama surfing.

    Pengalaman surfing di Nihiwatu bukan hanya tentang tantangan dan keseruan di atas ombak yang menantang, tetapi juga tentang merasakan keindahan alam yang memukau sambil berada di tengah-tengah samudra yang luas dan mempesona.

    Dengan suasana yang mendukung dan fasilitas yang memadai, Nihiwatu sungguh menjadi surga bagi mereka yang ingin menggabungkan kesenangan surfing dengan pemandangan alam yang memanjakan mata.

    4. Pemandangan Matahari Terbenam yang Spektakuler

    Pemandangan matahari terbenam di Nihiwatu adalah salah satu yang paling menakjubkan di seluruh Indonesia. Saat senja tiba, langit di sekitar pantai ini mulai berubah warna dari biru cerah menjadi gradasi warna jingga, merah, dan ungu yang memukau.

    Kombinasi warna-warna alami ini menciptakan pemandangan yang tak terlupakan, menampilkan siluet pohon-pohon kokoh dan perahu-perahu nelayan yang berlabuh di pantai.

    Suasana yang dihasilkan sangat romantis dan menenangkan, mengundang para pengunjung untuk menikmati momen keindahan alam yang maha karya ini dengan hati yang tenang dan pikiran yang jernih.

    5. Keanekaragaman Hayati

    Pantai Nihiwatu dan wilayah sekitarnya mempesona dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Terumbu karang yang masih terjaga dengan baik, dikelilingi oleh berbagai jenis ikan tropis yang berwarna-warni, menjadikan destinasi ini sangat menarik bagi para pecinta snorkeling dan diving.

    Melihat keindahan bawah laut yang kaya akan kehidupan laut, mulai dari ikan-ikan kecil yang bergerombol hingga terumbu karang yang megah, memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung yang menjelajahi keindahan alam bawah laut di Nihiwatu.

    6. Flora dan Fauna yang Khas

    Selain memikat dengan keindahan bawah lautnya yang mempesona, Nihiwatu juga menawarkan keanekaragaman flora dan fauna yang mengagumkan di sekitarnya. Pengunjung dapat menemukan berbagai jenis burung endemik dan tumbuhan langka yang menjadi ciri khas daerah ini.

    Keberagaman hayati yang terjaga dengan baik menambah daya tarik pantai ini sebagai destinasi wisata alam yang menakjubkan. Dari melihat burung-burung berwarna-warni hingga menjelajahi hutan kecil yang dipenuhi dengan tanaman eksotis.

    Pengalaman menyeluruh di Nihiwatu tidak hanya memuaskan penggemar snorkeling dan diving, tetapi juga para pecinta alam yang ingin mengeksplorasi kekayaan alam Pulau Sumba secara menyeluruh.

    7. Lingkungan yang Masih Alami dan Asri

    Pantai Nihiwatu menawarkan lebih dari sekadar keindahan alam yang memukau; ia membawa pengunjung pada petualangan mendalam ke dalam keasrian alam yang masih sangat alami.

    Di tengah hamparan pasir putih yang lembut, pantai ini menjaga kebersihannya dengan sangat baik, menjadikannya tempat yang ideal untuk bersantai dan menikmati ketenangan yang jarang ditemukan di tempat-tempat wisata lainnya.

    Suasana damai yang ditawarkan oleh Nihiwatu memancarkan ketentraman, memungkinkan pengunjung untuk terhubung kembali dengan alam dan mengalami momen-momen yang berharga dalam keheningan yang hanya dapat ditemukan di surga ini.

    8. Batu Karang dan Formasi Geologi yang Menakjubkan

    Pantai Nihiwatu di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, tidak hanya dikenal dengan pasir putihnya yang lembut dan air lautnya yang jernih, tetapi juga dengan keindahan batu karang dan formasi geologinya yang unik.

    Batu-batu karang yang tersebar di sepanjang pantai ini memberikan sentuhan eksotis yang memikat hati para pengunjung. Dari batu karang yang menghias bibir pantai hingga formasi geologi yang memikat, setiap sudut Nihiwatu menawarkan panorama alam yang memukau.

    Kombinasi antara warna-warna batu karang yang beragam dan air laut yang biru menghasilkan pemandangan Nihiwatu yang tak terlupakan, menambah daya tarik pantai ini sebagai surga bagi para pecinta alam dan fotografi.

    9. Resort Mewah dengan Pemandangan Laut

    Keindahan Pantai Nihiwatu turut diperkuat dengan kehadiran resort mewah seperti Nihi Sumba. Resort ini tidak hanya menawarkan pemandangan laut yang menakjubkan, tetapi juga menyajikan pengalaman liburan yang luar biasa dengan berbagai fasilitas kelas dunia yang lengkap.

    Dari vila-vila pribadi yang nyaman dan mewah hingga spa yang menenangkan, restoran dengan hidangan lezat, dan berbagai kegiatan rekreasi yang menarik, Nihi Sumba memberikan kesempatan bagi para tamu untuk merasakan kemewahan dan kenyamanan di tengah-tengah keindahan alam Nihiwatu.

    Dengan pelayanan yang ramah dan profesional, menginap di resort ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung yang mencari ketenangan dan kemewahan dalam liburan mereka

    10. Tradisi dan Budaya Lokal yang Unik

    Pulau Sumba, yang menjadi lokasi bagi keindahan Pantai Nihiwatu, terkenal karena warisan tradisi dan budayanya yang kaya. Disana, pengunjung dapat menyaksikan upacara adat yang berlangsung secara meriah.

    Menghadiri berbagai festival budaya yang menggambarkan kekayaan seni lokal, dan menjelajahi kehidupan masyarakat yang masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional.

    Dari tarian adat yang memukau hingga seni tenun ikat yang indah, setiap sudut Pulau Sumba menyimpan cerita yang menggugah dan mendalam tentang keberagaman budaya Indonesia.

    Melalui interaksi dengan penduduk lokal dan partisipasi dalam kegiatan budaya mereka, pengunjung dapat merasakan pengalaman yang autentik dan memperkaya pemahaman mereka tentang kekayaan budaya Nusantara.

    Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan di Pantai Nihiwatu

    Pantai Nihiwatu di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), bukan hanya menawarkan keindahan alam yang memikat, tetapi juga berbagai aktivitas seru yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Berikut adalah beberapa aktivitas yang bisa kamu lakukan saat berkunjung ke Pantai Nihiwatu:

    • Surfing: Nikmati ombak spektakuler yang cocok untuk semua tingkatan peselancar.
    • Snorkeling dan Diving: Jelajahi kehidupan bawah laut yang memikat dengan terumbu karang yang indah.
    • Berjemur dan Berenang: Santai di pasir putih lembut sambil berenang di air laut yang bersih.
    • Trekking dan Menjelajah Alam: Trekking ringan untuk menikmati keindahan alam sekitar Pantai Nihiwatu.
    • Menyaksikan Matahari Terbit/Tenggelam: Saksikan keajaiban alam yang tak terlupakan.
    • Bermain Sepak Bola/Voli Pantai: Berolahraga sambil menikmati pemandangan pantai.
    • Piknik: Nikmati waktu berkualitas dengan piknik romantis atau bersama keluarga.
    • Berburu Foto Instagramable: Ambil foto-foto keren dengan latar belakang alam yang indah.
    • Menyusuri Pantai dengan Kuda/ATV: Jelajahi pantai dan sekitarnya dengan cara yang unik.
    • Mencicipi Kuliner Lokal dan Internasional: Nikmati hidangan lezat sebelum atau setelah aktivitas seruTEMPAT BERMAIN SLOT YANG ASIK : MAHKOTA69
  • Danau Toba masuk destinasi wisata top Indonesia

    Danau Toba masuk destinasi wisata top Indonesia

    Danau Toba (Surat Batak :  Tao Toba) adalah danau alami berukuran besar di Sumatera Utara, Indonesia yang terletak di kaldera gunung supervolcano. Danau ini memiliki panjang 100 kilometer (62 mil), lebar 30 kilometer (19 mi), dan kedalaman 508 meter (1.667 ft). Danau ini terletak di tengah pulau Sumatera bagian utara dengan ketinggian permukaan sekitar 900 meter (2.953 ft). Danau ini membentang dari 2.88°N 98.52°E sampai 2.35°N 99.1°E. Danau Toba merupakan adalah danau terbesar di Indonesia sekaligus danau vulkanik terbesar di dunia.

    Danau Toba terbentuk sebagai akibat dari letusan gunung berapi super masif berkekuatan VEI 8 sekitar 69.000 sampai 77.000 tahun yang lalu yang memicu perubahan iklim global. Metode penanggalan terkini yang berakurat menetapkan letusan tersebut terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu. Letusan ini merupakan letusan eksplosif terbesar di Bumi dalam 25 juta tahun terakhir. Menurut teori bencana Toba, letusan ini berdampak besar bagi populasi manusia di seluruh dunia; dampak letusan menewaskan sebagian besar manusia yang hidup waktu itu dan diyakini menyebabkan penyusutan populasi di Afrika Timur-Tengah dan India sehingga mempengaruhi genetika populasi manusia di seluruh dunia sampai sekarang.

    Para ilmuwan sepakat bahwa letusan Toba memicu musim dingin vulkanik yang menyebabkan jatuhnya suhu dunia antara 3 hingga 5 °C (5,4 hingga 9,0 °F), dan hingga 15 °C (27 °F) di daerah lintang atas. Penelitian lanjutan di Danau Malawi, Afrika Timur, menemukan endapan debu letusan Toba, tetapi tidak menemukan bukti perubahan iklim besar di Afrika Timur.

    Geologi

    Kompleks kaldera Toba di Sumatera Utara merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan. Kaldera Toba merupakan kaldera dengan letusan terbaru dari zaman kuarter dengan ukuran panjang 100 km dan lebar 30 km serta merupakan kaldera termuda keempat di dunia. Diperkirakan terdapat 2.800 km3 material piroklastik dense-rock equivalent (DRE) yang dikenal sebagai tuff Toba Termuda (Youngest Toba Tuff, YTT) dan dikeluarkan lewat sebuah letusan yang menjadi salah satu letusan gunung api terbesar dalam sejarah geologi Bumi baru-baru ini. Dua buah setengah kubah kebangkitan muncul setelah letusan yang kini menjadi Pulau Samosir dan Blok Uluan, dipisahkan oleh sebuah graben membujur yang menjadi Selat Latung.

    Setidaknya terdapat empat kerucut vulkanik, empat gunung api strato, dan tiga kawah yang dapat diamati di dan di sekitar Danau Toba. Salah satu kerucut yaitu Kerucut Tanduk Benua terletak di sisi barat laut kaldera dan hanya ditumbuhi oleh vegetasi berkepadatan rendah yang menunjukkan bahwa peristiwa pembentukannya relatif baru. Di sebelah barat danau, terdapat Dolok Pusuk Buhit masih aktif mengeluarkan solfatara

    Erupsi besar

    Erupsi Toba terjadi di atas tempat yang sekarang disebut Danau Toba sekitar 73.700±300 tahun yang lalu.Letusan ini merupakan letusan terakhir dari serangkaian setidaknya empat letusan pembentuk kaldera di lokasi ini, dengan kaldera yang terbentuk sebelumnya diketahui terjadi sekitar 1,2 juta tahun yang lalu.Letusan terakhir ini diperkirakan memiliki VEI 8, menjadikannya letusan gunung berapi eksplosif terbesar yang diketahui pada Periode Kuarter.

    Kejadian itu menyebabkan kematian massal dan kepunahan pada beberapa spesies makhluk hidup. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya. Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir

    Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya

    Selama tujuh tahun, para ahli dari universitas Oxford tersebut meneliti proyek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.

    Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu.

    Kerusakan lingkungan

    Pada bulan Mei 2012, Pemkab Samosir menerbitkan surat keputusan (SK) Bupati Samosir No. 89 tanggal 1 Mei 2012 tentang Pemberian Izin Lokasi Usaha Perkebunan Hortikultura dan Peternakan seluas 800 hektar di Hutan Tele, di desa Partungko Naginjang dan Hariara Pintu, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara kepada PT Gorga Duma Sari (GDS) yang dimiliki seorang anggota DPRD Kabupaten Samosir, Jonni Sitohang.Kemudian dilanjutkan dengan Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) yang diberikan oleh Kepala Dinas Provinsi Sumatera Utara melalui SK Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Samosir Nomor 005 Tahun 2013. Ketua Pengurus Forum Peduli Samosir Nauli (Pesona), Rohani Manalu menyatakan bahwa izin yang didapatkan ini membuat PT GDS melakukan penebangan atas kayu-kayu alam di dalam hutan tanpa memiliki AMDAL. Rohani juga menyatakan bahwa akibat lain adalah terjadinya longsor dan banjir yang menimbulkan korban jiwa.Akibat penebangan hutan Tele, lumpur hasil erosi di atas tanah bekas penebangan tersebut telah menyebabkan pendangkalan sungai-sungai di sekitar Danau Toba.Program penanaman sejuta pohon yang digerakkan pemerintah Provinsi Sumatera Utara pun dikatakan tidak efektif karena banyak pohon yang mati karena tidak dirawat. Hal ini menyebabkan tiga aktivis lingkungan Sumatera Utara, Marandus Sirait, Hasoloan Manik (Kalpataru), dan Wilmar Eliaser Simandjorang (Satya Lencana Karya Satya, Toba Award, Wana Lestari) mengembalikan semua piagam penghargaan yang pernah diberikan pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Kementerian Kehutanan, dan Istana Negara.

    Penduduk

    Sebagian besar penduduk yang tinggal di sekitar Danau Toba adalah suku Batak. Rumah tradisional Batak dapat dikenali dari bentuk atapnya (ujungnya melengkung ke atas seperti perahu) dan warna cerah.

    Penduduk sekitar juga banyak menggantungkan hidup dengan mengembangkan perikanan air tawar. Dulu, wajah Desa Haranggaol, Kecamatan Haranggaol Horison yang dikenal sebagai tujuan wisata di Simalungun menjadi sentra ikan air tawar. Di sana, menurut sebuah laporan, belasan truk yang mengangkut puluhan ton ikan mas dan nila mondar-mandir di jalan desa

    Flora dan fauna

    Flora di danau ini meliputi berbagai jenis fitoplankton, makrofita kecil, makrofita mengambang, dan makrofita terbenam, sedangkan daratan sekitarnya ditutupi hutan hujan, termasuk jenis hutan pinus tropis Sumatra di daerah pegunungan yang lebih tinggi

    Fauna di danau ini meliputi beberapa spesies zooplankton dan hewan bentos. Karena danau ini oligotrofik (tidak kaya nutrien), ikan aslinya tergolong langka. Hanya ada dua ikan endemik di danau ini, yaitu Rasbora tobana (bisa disebut hampir endemik karena juga ditemukan di sungai-sungai yang bermuara di danau ini) dan Neolissochilus thienemanni, biasa disebut ikan Batak. Spesies yang disebutkan terakhir itu terancam oleh deforestasi (penyebab siltasi), polusi, perubahan ketinggian air, dan spesies ikan baru yang didatangkan ke danau ini.Spesies ikan asli lainnya adalah Aplocheilus panchax, Nemacheilus pfeifferae, Homaloptera gymnogaster, Channa gachua, Channa striata, Clarias batrachus, Barbonymus gonionotus, Barbonymus schwanenfeldii, Danio albolineatus, Osteochilus vittatus, Puntius binotatus, Rasbora jacobsoni, Tor tambra, Betta imbellis, Betta taeniata, dan Monopterus albus.Spesies ikan pendatang meliputi Anabas testudineus, Oreochromis mossambicus, Oreochromis niloticus, Ctenopharyngodon idella, Cyprinus carpio, Osphronemus goramy, Trichogaster pectoralis, Trichopodus trichopterus, Poecilia reticulata, dan Xiphophorus helleri.

    Insiden

    Pada tanggal 18 Juni 2018, musibah tenggelamnya kapal feri terjadi di Danau Toba dan menenggelamkan lebih dari 190 orang.

    Dalam budaya populer

    Legenda Danau Toba adalah sebuah cerita rakyat tentang danau ini, di mana pada suatu hari ada seorang nelayan yang menangkap seekor ikan mas. Pulau Samosir dipercaya sebagai jelmaan anak ikan mas tersebut.

    Cara ke Danau Toba

    Jalur Udara

    Jika Sobat Pesona berencana untuk ke Danau Toba menggunakan transportasi udara, terdapat dua jalur yang bisa dipilih. Pilihan pertama, dari Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sobat Pesona bisa naik pesawat menuju Bandara Internasional Sisingamangaraja XII yang terletak di Siborongborong, Tapanuli Utara. kemudian bandara ini, Sobat bisa meneruskan perjalanan ke Danau Toba menggunakan jalur darat. 

    Pilihan kedua, Sobat Pesona bisa langsung memilih penerbangan ke Bandara Internasional Sisingamangaraja XII dari Jakarta atau dari beberapa kota besar lainnya. Cek dulu ketersediaan maskapai penerbangan dari daerahmu ya,

    Jalur Darat

    Nah, jika Sobat Pesona menggunakan jalur darat dari Medan, Sobat Pesona bisa menggunakan bus jurusan Medan-Parapat yang bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 4 jam. Namun, bila ingin melakukan perjalanan yang lebih pribadi dan santai, tersedia pula agen-agen perjalanan di kota Medan yang bisa membantu Sobat Pesona untuk mengatur penyewaan mobil dan supir ke Danau Toba. 

    Sobat Pesona juga bisa melanjutkan perjalanan dari Danau Toba ke Pulau Samosir. Pilihannya adalah naik kapal feri yang dijadwalkan berangkat setiap satu jam sekali di Pelabuhan Ajibata menuju Pelabuhan Tomok. Atau, Sobat juga bisa berangkat dari Pelabuhan Muara ke Pelabuhan Sipinggan yang jadwal keberangkatan kapalnya hanya dua kali sehari, yaitu jam 06.30 WIB dan 15.00 WIB. Jadwal ini dapat berubah sewaktu-waktu, pastikan Sobat Pesona selalu mencari info terbaru, ya

    Daya tarik Danau Toba

    Ada banyak sekali cara bagi Sobat Pesona untuk menikmati pemandangan alam Danau Toba dan sekitarnya. Untuk SObat Pesona penyuka wisata olahraga air, mengitari Danau Toba dengan menggunakan kayak menjadi hal yang bisa dicoba saat ke sini. Terdapat tiga rute yang bisa Sobat Pesona ambil saat menjelajah Danau Toba dengan kayak. Rute yang mudah Tongging – Silalahi sepanjang 12 km, rute yang cukup menantang Tongging – Samosir sekitar 50 km, terakhir adalah rute yang sangat sulit yaitu Lingkaran Utara sejauh 175 km.

    Di dekat Danau Toba juga terdapat dua museum yang kaya akan sejarah dan budaya Suku Batak, yaitu Museum Tomok dan Museum Huta Bolon. Di Museum Tomok, Sobat Pesona bisa melihat museum yang berupa rumah adat Batak Toba yang usianya sudah ratusan tahun tapi masih rapi, kokoh, dan terjaga. Sedangkan, di Museum Huta Bolon Sobat Pesona akan terkesima akan ukiran-ukiran dan ornamen khas Batak bernama gorga yang menjadi bagian dari bangunan museum.

    Hal unik lainnya yang bisa kamu temui di kawasan Danau Toba, yaitu boneka kayu seukuran manusia yang diberi nama Sigale-gale. Sigale-gale dikenal karena kemistisan dan mitos yang melekat di dalamnya, lho! Masyarakat lokal percaya bahwa boneka Sigale-gale bisa menari dan meratap sendiri tanpa diiringi musik. Beberapa dari mereka juga berkata bahwa boneka Sigale-gale hanya bisa diletakkan di dalam peti. Boneka ini juga biasanya digunakan dalam upacara kematian keluarga di daerah Samosir, karena masyarakat lokal percaya bahwa tarian Sigale-gale akan mengantarkan roh mereka yang telah mati ke alam baka.