Labuan Bajo
merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Labuan Bajo juga merupakan pusat pemerintahan dari Kecamatan Komodo dan sekaligus merupakan ibu kota Kabupaten Manggarai Barat. Kelurahan ini digadang-gadang sedang diwacanakan sebagai pengembangan Kota Wisata Labuan Bajo. Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai destinasi wisata super prioritas di Indonesia. Di Labuan Bajo juga terdapat hutan buatan, yakni Hutan Solohana.
Demografi
Suku dan Bahasa
Masyarakat kabupaten Manggarai Barat terdiri atas beragam suku, termasuk Mayoritas Suku Manggarai, dan suku lain. Sementara di Labuan Bajo, mayoritas penduduk adalah suku Manggarai Barat . Bahasa yang digunakan, selain bahasa resmi nasional bahasa Indonesia, keseharian penduduk juga memakai bahasa Manggarai dialek Manggarai Barat.Suku Manggarai kebanyakan bekerja bercocok tanam di ladang dan sawah. Tanaman yang mereka tanam diantaranya adalah padi, ubi kayu, jagung, buah dan sayur. Selain itu, mereka juga beternak hewan seperti kerbau, sapi, kuda, babi, anjing, ayam, dan ada juga yang bekerja sebagai nelayan yaitu suku bajo
Agama
Tahun 2022, jumlah penduduk kelurahan Labuan Bajo sebanyak 6.973 jiwa, dengan kepadatan 506 jiwa/km². Pada umumnya masyarakat suku Manggarai memeluk agama Katolik, dan Protestan, sementara masyarakat suku Pendatang Bajo beragama Islam. Adapun persentase penduduk kelurahan Labuan Bajo berdasarkan agama yang dianut, data Kementerian Dalam Negeri 2022, yakni Mayoritas pemeluk agama Kristen 81,46% [Katolik 80,76% & Protestan 0,70%], kemudian islam 17,94% Kemudian yang beragama Hindu 0,46% dan Buddha 0,14%.. Masuknya Agama Katolik ke Manggarai Barat tidak terlepas dari peran para Misionaris Jesuit (SJ) (1910-1914) dan Misionaris Societas Verbi Divini (SVD) pada tahun 1914.
Fasilitas umum
Kota kecil di pinggir pantai paling barat Pulau Flores ini, banyak memiliki fungsi strategis, antara lain;
- Pusat pemerintahan; ibu kota kabupaten dan kecamatan. Kantor Bupati Manggarai Barat, Kantor DPRD, Kantor Camat dan Kantor Dinas pemerintahan.
- Pusat pendidikan; 4 sekolah lanjutan atas(SMAN 1 Komodo, SMKN 1 Komodo, SPM, SMA Katolik Loyola,SMAK Seminari St.Yohanes Paulus II), 4 sekolah lanjutan pertama (SMPN 1 Komodo, SMPK Loyola, SMPK Arnoldus, MTs )
- Pusat perdagangan; sejak dulu Mbajo (sebutan oleh orang lokal) merupakan tempat berlabuhnya para pedagang dari Makassar(Bajo dan Bugis), hingga dibangunnya Dermaga Ferry, Pelabuhan PELNI
- Pusat Pariwisata; tempat-tempat pariwisata banyak terdapat di Labuan Bajo, antara lain; Pantai Pede, Pantai Gorontalo, Puncak Waringin, Gua Batu Cermin, dan beberapa objek wisata pantai di pulau-pulau sekitar Labuan Bajo, seperti; Wae Cicu, Pulau Bidadari, Batu Gosok/Kanawa, dan Taman Nasional Komodo,Pulau Padar, Pulau Sebayur, Pulau Rinca, Siaba, Taka Makasar, Gili Lawa, Manta Point, Pulau Kalong, Manjarite, Pink Beach/Long Beach.
Daya Tarik Wisata
Batu Karang Strawberry
Di sekitar Labuan bajo terdapat banyak gugusan pulau salah satunya Pulau Rinca yang memiliki daya tarik wisata, salah satunya Strawberry Rock Stone atau diterjemahkan secara bebas Batu Karang strawberry. Diberi nama seperti itu karena bentuk gugusan karang berwarna merah muda di kawasan perairan Labuan Bajo. Berada di desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai barat- NTT. Bahasa setempat menamai lokasi tersebut Nisa Purung yang berarti pulau terbakar,namun banyak masyarakat menyebutnya karang strawberry karena dominan yang berwarna merah muda di karang tersebut.
Untuk berkunjung ke daerah tersebut , satu- satunya dapat ditempuh melalui laut dengan perahu kayu, boat dan Kapal Pinisi. Akses jalan darat sampai saat ini belum tersedia. Pengunjung dapat menggunakan perahu kayu dan kapal kayu (pinisi) dengan jarak tempuh sekitar 30 menit. Kapal kayu/ pinisi memiliki program untuk mengunjungi pulau- pulau di sekitar kawasan Labuan Bajo dengan durasi berlayar mulai dari 3 hari 2 malam termasuk salah satunya mengunjungi Pulau Rinca.
Tiba di pulau Rinca, pengunjung di arahkan berjalan ke loket masuk. setelah itu akan dipandu untuk naik perahu boat ke strawberry Rock stone dengan berjalan 5 menit di sepanjang pantai. menuju ke area ini pengunjung melewati kawasan trekking alami dan dapat melihat sunset di salah satu sudut pulau tersebut
Desa Wisata Melo Desa Lian Ndara
Kampung Melo adalah salah satu desa tradisional dan telah ditetapkan menjadi desa wisata. Kampung Melo memiliki kekayaan seni dan budaya serta keindahan alam. Penduduknya ramah kepada setiap wisatawan yang datang berkunjung. Di sini wisatawan bisa melihat langsung cara hidup masyarakat setempat khususnya bercocok tanam, membuat kerajinan tangan seperti tenun songket, keranjang.
Kampung Melo merupakan desa yang letaknya tidak jauh dari labuan bajo dan posisinya berada pada ketinggian. Untuk menuju ke desa ini kita bisa menempuh perjalanan melalui trans flores dengan estimasi waktu tiba di desa ini 30 menit perjalanan dari pusat kota labuan bajo. Sesampainya di kampung Melo , kita akan disambut oleh tetua adat serta warga kampung dengan ritual adat dari desa ini dengan sikap dan perilaku yang ramah serta diiringi dengan musik tradisional. Setelah itu kita akan diberikan selendang khas kampung Melo yang akan langsung dipakaikan oleh pendamping tetua atau ketua adatnya langsung. Ini merupakan salah satu tanda resmi bahwa kita telah diterima di kampung Melo , selanjutnya kita akan diajak menuju rumah ditengah kampung yang disebut rumah gadang dan digunakan sebagai ritual adat lanjutan setelah penyambutan. Di rumah gendang ketua adat akan melakukan ritual khusus menggunakan bahasa adat dari manggarai, setelah itu kita akan diberikan minuman khusus yaitu tuak / sopi dan memakan pinang berisi kapur dan sirih. Dalam pelaksanaan ritual sebisa mungkin kita mengikuti rangkaian proses ritual dari awal hingga selesai. Ini sebagai bentuk dari toleransi dari adat istiadat dari kampung Melo .
Letaknya yang berada pada ketinggian membuat kampung Melo memiliki keindahan alam yang sangat indah dan masih asri. Sejauh mata memandang kita akan disuguhi dengan pemandangan alam yang hijau dengan deretan perbukitan yang berderet rapi.Suhu di kampung ini bisa mencapai 20-10 derajat celcius
Labuan Bajo, Sepetak Surga yang Terletak di Indonesia Timur
Labuan Bajo merupakan sebuah surga tersembunyi yang ada di Indonesia bagian timur. Desa ini terletak di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan Nusa Tenggara Barat dan dipisahkan oleh Selat Sape. Labuan Bajo adalah salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas yang sedang dikembangkan di Indonesia.
Destinasi ini merupakan gerbang menuju Taman Nasional Komodo yang menyimpan keindahan alam yang menakjubkan dan hewan purba yang mendunia. Mulai dari hewan endemik komodo di Pulau Rinca dan Pulau Komodo, deretan pulau eksotis, keragaman hayati bawah laut, hingga pantai aduhai, semua bisa Sobat Pesona temukan dengan memulai perjalanan di Labuan Bajo.
Menikmati pemandangan langit senja juga bisa menjadi cara lain menikmati Labuan Bajo. Spot strategis untuk menikmati keindahan senja ini berada tak jauh dari Bandar Udara Internasional Komodo. Sobat Pesona dapat memilih destinasi Bukit Cinta, Puncak Amelia, dan Puncak Silvia, untuk mengabadikan langit senja yang menentramkan jiwa. Ada juga Gua Rangko yang memiliki pesona bak oasis dengan kolam air asinnya yang begitu menyejukkan.
Kalau Sobat Pesona ingin berpetualang di Labuan Bajo, trekking singkat ke Air Terjun Cunca Wulang bisa jadi pilihan. Jangan lewatkan juga pengalaman seru menjajal live-on-board, yaitu mencoba tinggal di kapal pinisi selama beberapa hari sambil berlayar mengunjungi pulau-pulau yang indah, dan bisa juga menyelam untuk melihat keindahan bawah laut Labuan Bajo yang istimewa.
Gerbang Menuju Surga Dunia
Bajo dan Taman Nasional Komodo adalah satu entitas yang tidak dapat terpisahkan. Keduanya saling terhubung sehingga ketika Sobat Pesona berada di Labuan Bajo, perlu mengunjungi Taman Nasional Komodo. Untuk mencapai kesana, Sobat Pesona bisa menggunakan kapal feri atau kapal cepat. Ada banyak pilihan keberangkatan mulai dari pagi hingga sore hari.
Taman Nasional Komodo yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991 ini terdiri dari Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, dan beberapa pulau lain di sekitarnya. Kehadiran komodo (Varanus komodoensis) yang merupakan kadal raksasa di dunia ini pertama kali diliput dalam jurnal ilmiah pada tahun 1912. Jurnal tersebut ditulis oleh Pieter Antonie Ouwens, Direktur Museum Zoologi Bogor. Penemuan tersebut menjadi awal mula eksistensi Labuan Bajo di mata dunia karena banyak turis dan ilmuwan yang datang untuk melihat langsung ora, sebutan komodo dari warga lokal.
Ketika Sobat Pesona berada di Taman Nasional Komodo, akan disuguhkan beberapa atraksi yang menakjubkan. Salah satunya adalah berfoto bersama Komodo. Ini akan menjadi pengalaman tidak terlupakan seumur hidup yaitu berfoto bersama hewan langka yang hanya ada di Indonesia.
Selain komodo, taman nasional ini juga terkenal akan panoramanya yang memesona. Sobat Pesona yang hobi fotografi, wajib memasukkan beberapa spot di sini sebagai tempat berfoto. Sebut saja Pulau Padar yang ikonik dengan pulaunya yang berbentuk perbukitan serta gradasi laut biru di latar belakang. Pulau Kelor juga tidak kalah keren lho, pemandangan pulau dan laut biru jernih dari puncak Pulau Kelor terlalu indah untuk dilewatkan.
Spot lain yang tidak boleh ketinggalan adalah Pink Beach atau yang dikenal sebagai Pantai Merah oleh masyarakat lokal. Sobat Pesona tahu nggak? Warna merah di pantai ini ternyata berasal dari hewan mikroskopis dan pecahan batu karang berwarna kemerahan di sekitar pesisir pantai.
Oleh-oleh Khas Labuan Bajo
Jika Sobat Pesona ingin membawa buah tangan sepulang dari Labuan Bajo, ada beberapa souvenir khas yang tak boleh ketinggalan, salah satunya adalah kain songket khas Tanah Manggarai. Kain ini umumnya berwarna dasar hitam dengan beragam motif warna-warni di atasnya. Sama halnya dengan kain Nusantara lain, motif kain songke sangat beragam dan memiliki maknanya tersendiri, lho!
Ada beberapa motif kain songke yang perlu Sobat Pesona ketahui, yaitu:
- Ranggong (laba-laba) menyimbolkan kejujuran dan kerja keras.
- Wela Kawu (bunga kapuk) yang bermakna keterkaitan manusia dengan alam sekitarnya.
- Wela Runu (bunga runu) yang melambangkan bahwa orang Manggarai bagaikan bunga kecil namun menjadi sumber keindahan.
- Ntala (bintang) yang bermakna harapan dan doa baik.
- Ju’i (garis-garis batas) yang memiliki filosofi mendalam bahwa semuanya ada batas akhirnya.
Sobat Pesona bisa mampir ke pusat oleh-oleh yang terletak di depan Bandar Udara Internasional Komodo untuk mendapatkan kain songke ini.
Beberapa kuliner khas Bajo yang menggoyang lidah juga bisa Sobat Pesona jadikan sebagai oleh-oleh, nih, seperti kopi manggarai yang terkenal dengan cita rasa pahit yang unik, roti kompyang yang terbuat dari terigu dengan taburan wijen di atasnya, atau camilan yang terbuat dari olahan tepung beras dan kelapa parut, bernama reebok.
Akses Menuju Ke Labuan Bajo
Labuan Bajo dapat diakses melalui jalur darat, laut, dan juga udara. Keindahan Pulau Komodo dengan kekayaan budaya lokal dan pulau-pulau eksotis di sekitarnya membuat Labuan Bajo menjadi tempat wisata yang potensial dan ramai dikunjungi.
1. Jalur Udara
Jika Sobat menggunakan transportasi udara, maskapai Transnusa Airlines secara langsung menghubungkan Bajo dengan beberapa kota di Indonesia, seperti Makassar, Semarang, Balikpapan, Kupang, dan Mataram.
Jika Sobat Pesona dari Jakarta, dapat menuju Labuan Bajo dengan beberapa maskapai seperti Batik Air dan Citilink. Jadwal keberangkatan antara pagi dan siang hari. Waktu tempuh Jakarta – Labuan Bajo hanya sekitar empat jam.
Sobat juga bisa melakukan perjalanan ke Bajo dari Bandar Udara Gewayantana di Flores, Bandara Frans Sales Lega di Ruteng, atau Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman di Ende. Untuk informasi jadwal penerbangan lebih lanjut, kunjungi situs web maskapai terkait
2. Jalur Darat
Melakukan road trip ke Labuan Bajo via Flores juga menarik untuk dicoba, Sobat Pesona. Rute perjalanannya dimulai dari Flores, Bajawa, Ruteng, Nancar, Mboera, hingga sampai di Labuan Bajo. Alternatif lainnya adalah dari Flores, ke Riung, Wera, Ruteng, Nancar, dan Mboera sebelum berakhir di Labuan Bajo. Perjalanan darat ini bisa memakan waktu hingga 12 jam.
Jika ingin alternatif lain, Sobat Pesona dapat menggunakan bus dari Bali menuju ke Mataram, Lombok. Dari sana, Sobat Pesona akan melanjutkan perjalanan menuju Bima di Sumbawa dan kemudian akan diteruskan melalui perjalanan menuju ke Sape. Saat tiba di Sape, Sobat Pesona dapat menaiki kapal feri menuju Bajo.
3. Jalur Laut
Tertarik menikmati perjalanan dengan transportasi laut ke Bajo? Sobat Pesona bisa menaiki kapal Leuser dari PELNI yang berlayar dari Makassar, Sulawesi Selatan atau kapal PELNI KM Binaiya yang berangkat dari Denpasar (Benoa) ke Labuan
Fakta seputar Labuan Bajo NTT
- Lokasi Labuan Bajo
Labuan Bajo terletak di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Wilayah ini juga merupakan ibu kota Kabupaten Manggarai Barat
Dikutip dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Labuan Bajo berbatasan dengan Nusa Tenggara Barat yang dipisahkan dengan Selat Sape. Tidak jauh dari Labuan Bajo juga terdapat Taman Nasional Komodo, Pulau Padar, dan Pulau Rinca. Beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi di Labuan Bajo, antara lain Pink Beach, Waterfront City, Goa Batu Cermin, dan Air Terjun Cunca Wulang.
- Dipuji delegasi KTT ASEAN 2023
Labuan Bajo menjadi lokasi perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN, tepatnya dari Selasa (9/5/2023) hingga Kamis (11/5/2023) lalu. Delegasi dari negara-negara di Asia Tenggara anggota ASEAN pun memuji keindahan Labuan Bajo. Salah satunya delegasi dari Singapura. “Pagi ini, saya diskusi dengan delegasi Singapura. Mereka menyebutkan, keindahan alam Labuan Bajo selain cantik, budayanya juga,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno
Selain itu, Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr. juga mengagumi panorama yang ada saat menaiki kapal pinisi di Labuan Bajo. Hal tersebut membuatnya khawatir saat negaranya menjadi tuan rumah KTT ASEAN nantinya. “Jadi kami sangat khawatir, karena ketika saatnya tiba bagi kami untuk menjadi tuan rumah ASEAN, kami harus melakukan yang lebih baik dari ini. Indonesia menetapkan standar sangat tinggi, kita harus bersaing,” tutur Marcos
- Perkiraan biaya ke Labuan Bajo
Biaya wisata ke Labuan Bajo bervariasi tergantung jenis transportasi yang digunakan. Jika memiliki periode liburan yang sebentar, jalur udara bisa jadi pilihan. Namun, apabila kamu memiliki waktu liburan yang cukup lama, tidak ada salahnya mencoba jalur darat (kereta api) dan laut. Bila memilih naik pesawat, biayanya mulai Rp 2,5 juta untuk pergi-pulang (PP)
Setibanya di Bandara Komodo, kamu bisa naik DAMRI dengan biaya mulai Rp 10.000 atau menggunakan jasa agen pariwisata untuk bisa sampai di Labuan Bajo.
- Menparekraf ingin ajak Timnas Argentina ke Labuan Bajo
Timnas Indonesia akan menghadapi Timnas Argentina pada laga uji coba FIFA Match Day. Sehubungan dengan kedatangan Timnas Argentina ke Tanah Air, Menparekraf Sandiaga menyampaikan keinginannya untuk mengajak mereka ke DSP.
Destinasi wisata super prioritas ada Danau Toba dan Bali pasti mereka mau sekali, tapi saya ingin mengajak mereka ke Labuan Bajo. Ini destinasi baru yang banyak mencuri perhatian dunia,” ujar Menparekraf, dilansir dari Antara, Jumat (2/6/2023). Datangnya Timnas Argentina ke Indonesia diperkirakan akan berdampak besar terhadap sektor pariwisata Indonesia. Hal ini karena, selain anggota timnas, wisatawan mancanegara pun akan datang ke Indonesia untuk menyaksikan pertandingan tersebut.
- Oleh-oleh khas Labuan Bajo
Setelah menghabiskan waktu liburan di Labuan Bajo, jangan lupa beli oleh-oleh untuk kerabat atau sahabat di kampung halaman. Jenis oleh-olehnya pun beragam, mulai dari makanan hingga kain. Jika ingin membawa pulang makanan dan minuman, kamu bisa membeli roti kompyang, pia bajo, dan kopi Manggarai. Bila ingin oleh-oleh yang tahan lama, kamu bisa membeli ukiran berbentuk komodo, gantungan kunci, dan kain songke. Dilansir dari situs web Kemenparekraf, kain songke di Labuan Bajo memiliki motif dan warna yang bervariasi. Motif ranggong (laba-laba), misalnya, bermakna kejujuran dan kerja keras, sedangkan motif ntala (bintang) menyimbolkan harapan dan doa baik
Tinggalkan Balasan